Kadang niat kita cuma meluapkan gumpalan yang menunmpuk di hati, mengganjal di jiwa. Agar sedikit lapang dan ada orang yang mampu setidaknya turut merasakan apa yang kita rasakan.
Tapi, adakah kita sadar setelah curhat cerita kita akan menyebar kemana-mana dan itu tak mungkin mampu kita bendung. Sebab, kata pepatah ucapan itu bagaikan anak panah. Setelah melesat tak mungkin akan ditarik kembali.
Curahkanlah sepenuh isi hati kepada Allah tentang betapa beratnya beban hidup, seberapapun perihnya luka di jiwa, sesakit apapun terlukanya hati. Yang demikian itu juah lebih baik daripada bercerita dengan keluarga, sahabat atau siapapun. Yusuf 86
قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dia (Yakub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Pagar Dewa, 28082023
Salam Ujh