Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Joni Marsius menyatakan Pondok Pesantren mampu menghasilkan ekonomi unggul karena penerapannya sangat universal.
“Prinsip ekonomi syariah tidak hanya untuk umat muslim, tetapi berlaku universal. Sebut saja negara-negara non- muslim yang semakin maju dengan penerapan konsep ini. Negara Jepang dengan wisata halalnya terbukti mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar, begitu juga dengan Australia yang memproduksi daging halal yang dieksport ke negara-negara muslim. Bengkulu juga bisa seperti itu, penerapan konsep syariahnya kita mulai dari Pondok Pesantren,” kata Joni.
Bank Indonesia menyiapkan tiga program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren untuk mendukung Pondok Pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia.
Pertama, melalui pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerja sama antar pesantren.
Kedua, mendorong terjalinnya kerja sama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.
Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama Standar Akuntansi Pesantren Indonesia (Santri) yang dapat digunakan setiap unit usaha pesantren.
Menurut penulis, prinsip ekonomi syariah harus terus dikembangkan di kalangan Pondok Pesantren dan bidang ekonomi lainnya di Indonesia sehingga akan mampu membangkitkan keterpurukan ekonomi yang kini melanda dunia akibat pandemi corona.
Pondok Pesantren adalah laboratorium yang strategis dalam pendidikan dan pengembangan prinsip ekonomi syarih karena tempat belajar para santri yang nantinya akan mengabdikan diri di lingkungan masyarakat.
Indonesia pasti bisa mengatasi masalah ekonomi bila menerapkan prinsip ekonomi syariah.
Penulis: Adi HFA