Sejarah Masuknya Jepang di Bengkulu Selatan

Kali ini penulis akan mengangkat “Sejarah Masuknya Jepang di Bengkulu Selatan” secara detail, penulis langsung menemui Narasumber Pelaku dan Saksi sejarah. diantaranya Hasan Rumbu dari Desa Ketaping, Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan belakang Kantor DPRD dan Abdul Manaf, dari Desa Padang Panjang, Kecamatan Semidang Gumay, Kabupaten Kaur.

Pada tahun 2003 Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi kabupaten Kaur, kabupaten Seluma, dan Bengkulu Selatan.

Tentara Jepang memasuki daerah Bengkulu Selatan pada tanggal 14 Februari 1942, Pimpinan pasukan Jepang adalah Komandan Matijo, Matijo dengan pasukan tentaranya yang berjumlah 3 pasukan. setiap pasukan 30 orang, 2 pasukan di Bengkulu Selatan dan 1 pasukan di Kaur tepatnya Kinal. Seluruh pasukan tentara Jepang yang berjumlah 90 orang. pada tahun 1942, di desa Pasar Bawah, lebih dikenal dengan dusun tua.

Sejak itu Jepang resmi menguasai Bengkulu Selatan, Jepang mulai melakukan gerakan  keseluruh wilayah Bengkulu Selatan. Langkah pertama yang dilakukan oleh bala tentara Jepang adalah menguasai kepemerintah Bengkulu Selatan.

Disamping itu mereka juga melakuakan pendekatan kepada para pemimpin Kabupaten Bengkulu Selatan. Jepang dengan semboyan Asia untuk bangsa Asia, mengumbar janji bahwa sebagai saudara tua mereka akan bersama-sama memerangi bangsa penjajah dan akan memberikan kemerdekaan dikemudin hari.

Ternyata hal ini tidak berlangsung lama, karena Jepang bertindak luar biasa kejamnya. Penyiksaan, Penghinaan dan kekejaman berlangsung dengan luar biasa, melebihi kekejaman penjajah sebelumnya yaitu Belanda.

Rakyat dipaksa menyerahkan harta benda dan bahan makanan yang dimilikinya, Kesengsaraan dan kemiskinan merajalela dimana-mana, Janji dan semboyan yang dihembuskan oleh Jepang hanyalah sekedar propaganda belaka. Kesengsaraan dan penderitaan yang dialami masyarakat Bengkulu Selatan melahirkan pemberontakan dan perlawanan dan pemberontakan tersebut dapat dibasmi dengan mudah.

Semoga Bermanfaat, dan menjadi referensi untuk seluruh rakyat Indonesia, terkhusunya Bengkulu Selatan.

Penulis : Eko RS