Tampung Keluhan Hiswana Migas, Pemprov Bengkulu Akan Bentuk Tim Pengkajian Khusus

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Sikapi keluhan Agen LPG 3 Kg yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Bengkulu terkait kebijakan biaya transportasi pendistribusian LPG dan Harga Eceran Tertinggi (HET), dilaksanakan Rapat Koordinasi antara Pemprov Bengkulu, Hiswan Migas Bengkulu serta beberapa OPD Teknis.

Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengatakan, rapat koordinasi yang dilaksanakan bersama Dinas/ OPD teknis terkait dan Hiswana Migas ini, Pemprov Bengkulu dalam waktu akan melakukan pengkajian terlebih dahulu karena banyak pihak dan dinas teknis yang terlibat. 

“Karena ini muaranya juga menyangkut kepentingan masyarakat kita harus melakukan pengkajian terlebih dahulu dan selanjutnya kita berkonsultasi dengan DPRD, ini menyangkut kebijakan untuk orang banyak,” jelas Hamka Sabri usai pimpin Rapat Koordinasi Terkait Kebijakan HET dan Pendistribusian Tabung Gas Elpiji 3 Kg, di Ruang Rapat Rafflesia Kantor Gubernur Bengkulu, Kamis (26/12).

Setelah itu lanjut Hamka Sabri, perihal ini akan diisulkan kepada Gubernur Bengkulu untuk membentuk Tim Khusus untuk mengkaji hal tersebut. Sehingga kebijakan yang nanti dikeluarkan bisa memberikan solusi bagi para pelaku usaha dan masyarakat.

“Jadi kita rumuskan lalu kita sarankan kepada Gubernur agar membuat tim khusus untuk mengkaji apa yang disampaikan Hiswana Migas Bengkulu ini,” tutupnya.

Dikatakan Kabid LPG Hiswana Migas Bengkulu Nofian, dibandingkan dengan HET di sebagian besar provinsi di Sumatera, Bengkulu berada pada HET terendah yakni Rp.15.300,- dibandingkan HET LPG 3 Kg di Pekanbaru pada harga 20 ribu, Jambi 17 ribu dan Lampung HET sebesar 18 ribu rupiah.

Sehingga menurut Nofian, sudah sangat layak HET LPG 3 Kg dilakukan kenaikan harga, terlebih mengingat naiknya harga BBM, ongkos transportasi dan Upah pekerja di Provinsi Bengkulu.

“Saya mendapatkan rayon daerah Muko Muko, pada tahun 2015 uang jalan truk sebesar Rp 500 ribu. Sekarang Rp 1.2 juta belum ada kenaikan HET. Sedangkan saat ini sudah ada kenaikan UMR. Kita hitung juga spare part sudah naik juga untuk pembiayaan perbaikan kendaraan. Kita meminta agar ada kenaikan HET ini agar ada akomodir keluh kesah kami,” terang Nofian. 

Sementara itu, terkait permintaan kenaikan HET LPG 3 Kg ini menurut Sales Brand Manager Pertamina Bengkulu Handy Tri Husodo itu bukan merupakan yang bisa diusulkan atau menjadi bahan pertimbangan. 

“Kami berharap kondisi ini ada solusi terbaik bagi semua, sehingga tidak ada keluhan dari pihak manapun termasuk dari masyarakat,” katanya.

Ditambahkan Handy, sejauh ini penyaluran sudah sebesar 99 persen, sedangkan pembayaran di agen sebesar Rp 12.750 ribu. Sementara harga 15.500 besaran HET yang ada di Kota Bengkulu. Dirinya pun meminta dalam kenaikan harga ini harus sesuai dari jajaran daerah lainnya serta agen di lapangan yang ada.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *