Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam pemaparannya mengungkapkan Provinsi Bengkulu kini memiliki 550 Kelompok Perempuan Pengelola Hutan yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kepahiang, Rejang Lebong, dan Bengkulu Tengah.
Kelompok-kelompok ini, lanjut Gubernur, berdedikasi tinggi dalam melaksanakan kegiatan pembibitan dan pelestarian hutan, dengan visi jangka panjang untuk generasi mendatang. Mereka bukan hanya menjaga keberlanjutan hutan, tetapi juga terlibat dalam proyek membangun Desa Kopi Tangguh Iklim di Kabupaten Kepahiang, tepatnya di Desa Batu Ampar sejak Januari 2020 lalu.
Dengan total garis pantai mencapai 525 kilometer dan 44% wilayahnya berupa hutan lindung, Provinsi Bengkulu menghadirkan tantangan unik. Diapit oleh Samudera Hindia di tepi Barat dan dipagari Bukit Barisan di sebelah Timur, menjadikan pelestarian hutan sebagai elemen kunci untuk keberlanjutan ekosistem dan ketahanan pangan lokal.

Gubernur Rohidin menegaskan pentingnya peran perempuan dan generasi muda dalam mengelola serta mengawasi hutan. “Kontribusi kelompok perempuan pengelola hutan di Bengkulu sangat berdampak pada perawatan hutan untuk ketahanan lokal. Ini dilakukan agar hutan Bengkulu dapat berkesimbangan dengan masyarakat melalui perawatan yang baik,” ungkap Gubernur Rohidin Mersyah.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pemeliharaan ekosistem, partisipasi aktif kelompok-kelompok perempuan pengelola hutan diharapkan dapat menjadi model keberlanjutan yang menginspirasi bagi wilayah lain. Gubernur berharap upaya ini akan memperkuat kesetaraan dalam menjaga dan merawat hutan demi ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan di Provinsi Bengkulu.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Kepala DLHK Provinsi Bengkulu, Syafnizar. (Saprian Utama)