Bocah Lima Tahun Tewas Terseret Arus Sungai

Bengkulu Tengah, jurnalisbengkulu.com– Malang nasib Sahadan, bocah lima tahun warga Desa Karang Panggung, Kecamatan Merigi Sakti. Senin, (10/12/2018) sekitar pukul 14.30 Wib ditemukan tewas setelah terseret arus sungai di simpang Aur.

Jenazah korban baru bisa ditemukan setelah pencarian selama kurang lebih 4 jam, korban langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan.

Data berhasil dihimpun, korban bersama dengan ibunya berangkat dari rumah menuju ke lokasi perkebunan yang berada tak jauh dari aliran sungai. Setiba di lokasi, ibu korban mulai bekerja, sementara korban tanpa sepengetahuan ibunya tengah asik bermain di pinggir sungai. Mendadak, tanah tempat korban berpijak tiba-tiba longsor, sehingga mengakibatkan korban jatuh ke sungai.

Seketika teman korban yang juga berada tak jauh dari lokasi sontak berteriak dan lantas terdengar oleh ibu korban, dan para petani di sekitar lokasi. Mendengar jeritan teman korban mereka langsung berhamburan ke lokasi kejadian untuk menolong korban.

Seketika warga juga langsung menginformasikan hal tersebut ke pihak kecamatan, BPBD hingga kepolisian dan TNI untuk melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan menyisiri aliran sungai tersebut, mengingat diperkirakan korban terseret aliran sungai.

Benar saja, kurang lebih sekitar 4 km dari lokasi jatuh, korban berhasil ditemukan dengan kondisi tubuh tersangkut kayu-kayuan.

Sementara itu, Camat Merigi Sakti, Ujang Syafawi, membenarkan hal tersebut. Setelah mengetahui korban terjatuh dan tenggelam disungai, pihaknya secepatnya menghubungi berbagai pihak, terutama BPBD Benteng.

‘’Korban ditemukan setelah beberapa jam pencarian. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa,’’ ujar Ujang.

‘’Meskipun dalam guyuran hujan, pencarian tetap dilakukan. Dan hasilnya, jasad korban bisa ditemukan. Apalagi dimusim hujan debit air sungai meningkat. Sehingga harus lebih berhati-hati,’’ kata Ujang Syafawi

Terpisah, Munir selaku Kades Karang Panggung, Munir yang juga paman korban mengatakan, sebaiknya di pinggiran sungai di berikan tanda bahaya sebagai member peringatan.

“Kedepannya untuk daerah tepi sungai sebaiknya diberikan tanda bahaya Sebagai member peringatan, agar masyarakat tidak terlalu bermain dan lebih berhati-hati di tepi sungai. dan ini menjadi pelajaran. Sebaiknya masyarakat harus lebih berhati-hati lagi,’’ himbaunya. (fzl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *