Dydiscuss 2.0 UNIB 2023, Dempo Xler Harapkan Kampus Menjadi Ruang Diskusi Ilmiah

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Universitas Bengkulu (UNIB) Kementerian Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UNIB 2023 menggelar acara dydiscuss 2.0 dengan tema “Katanya Negara Demokrasi, Tapi Kok Mengintimidasi.” Acara berlangsung di Ruang Rapat Utama Rektorat UNIB pada Sabtu (09/12).

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, dalam pernyataannya mengharapkan, kampus UNIB menjadi ruang diskusi ilmiah untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintahan dan DPRD. Bagaimana bisa menata demokrasi dan HAM untuk masa depan.

“Kita sedang membedah aktivitas yang dianggap melanggar HAM, padahal sedang menyampaikan aspirasi rakyat,” ungkap Dempo.

Dempo juga menyambut positif adanya banyak masukan dari narasumber, termasuk pakar hukum, yang memiliki pandangan sejalan. Agar menekankan pentingnya demokrasi menghasilkan individu berkualitas dan mencegah penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan kelompok atau bisnis yang tidak berpihak pada rakyat.

Selain itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu yang berasal dari fraksi PAN ini juga mencatat aktivitas di Provinsi Bengkulu yang memperjuangkan hak petani dan sering dianggap kriminal, terutama di kabupaten yang memiliki sektor pertambangan. Dia juga berkeinginan agar perbaikan dan penataan di masa depan, dapat berdampak positif pada masyarakat sekitar, baik secara ekonomi maupun sosial budaya,” ungkapnya

“Kepada pemerintah dan korporat dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, menciptakan perubahan yang positif dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya,” ujar Dempo.

Sementara itu Suryaningsih, S.H, M.Hum mengapresiasi atas diselenggarakan diskusi tersebut, apalagi menurut dia sangat penting dan momentum sangat pas karena tanggal 10 Desember besok akan diperingati sebagai hari HAM.

“Tapi kita sayangkan pesertanya sangat sedikit, mungkin kurang sosialisasi untuk kedepannya agar lebih giat lagi,” ucapnya.

Selain itu dia menyoroti terhadap oknum Dosen yang mengintimidasi mahasiswa karena ikut demo, ia mengatakan itu adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh mahasiswa. “Sebenarnya itu tergantung dengan dosennya karena apabila kita tidak lakukan apa-apa maka mereka tidak akan melakukan itu,” pungkas Suryaningsih.

Selanjutnya Dydiscuss 2.0 diharapkan dapat memberikan kontribusi konstruktif dalam memajukan demokrasi dan hak asasi manusia di Provinsi Bengkulu.

Reporter : Saprian Utama SH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *