Fenomena Musim Kemarau, Waspadai Penyakit Ini

KESEHATAN, jurnalisbengkulu.com – Saat musim kemarau, udara siang cenderung panas dan kering yang kemudian menyebabkan debu dan polusi semakin parah. Selain itu, saat malam hari terkadang udara menjadi sangat dingin. Hal ini kemudian menurunkan daya tahan tubuh banyak orang.

Terlebih musim kemarau ataupun pancaroba menjadi saat di mana virus dan bakteri berkembang biak dengan cepat. Kondisi ini kemudian menyebabkan banyak orang rentan terserang penyakit.

Di bawah ini ada beberapa penyakit yang kerap menyerang saat musim kemarau, antara lain :

1. Asma Kambuh
Buat kamu yang punya riwayat asma, kamu patut berhati-hati lantaran di musim kemarau tingkat polusi, debu, hingga serbuk bunga meningkat dengan signifikan yang mana semua hal tersebut merupakan faktor penyebab kambuhnya penyakit asma. Untuk itu, sebaiknya kamu lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, dan jika harus keluar rumah maka jangan lupa menggunakan masker.

2. Keracunan Makanan
Di Indonesia, peningkatan suhu udara disertai dengan meningkatnya kelembapan udara. Udara yang lembap ini memungkinkan bakteri dan jamur yang biasanya ada pada makanan tumbuh dan berkembang biak dengan subur. Mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri serta jamur dapat meningkatkan resiko keracunan makanan.

3. Diare
Di beberapa daerah di Indonesia, datangnya musim kemarau juga terkadang disertai dengan berkurangnya volume air bersih yang layak konsumsi lantaran banyak sumber air misalnya sumur yang mengering. Alhasil masyarakat membatasi penggunaan air bersih, baik untuk keperluan makan maupun kebersihan, yang kemudian membuat lingkungan menjadi lebih kotor. Lingkungan yang kotor ini kemudian mengundang lalat datang dan hinggap di berbagai tempat, terutama makanan. Mengonsumsi makanan yang telah dihinggapi lalat meningkatkan resiko terkena diare lantaran serangga ini senang hinggap di tempat yang kotor dan penuh dengan kuman serta membawa kotoran dan kuman dari satu tempat ke tempat lain.

4. Hipertermia
Saat musim kemarau, siang hari menjadi sangat panas. Sayangnya, kita tetap harus bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa selama 8 jam setiap hari. Kondisi ini dapat meningkatkan resiko hipertermia karena suhu tubuh yang terlalu tinggi. Hipertermia biasa menyerang orang tua lantaran kemampuan melepaskan panas dari tubuh telah berkurang, juga orang-orang yang bekerja di luar ruangan saat matahari sedang terik. Untuk mencegah hipertermia, kamu wajib mencukupi kebutuhan air putih minimal 1,5 liter setiap harinya.

5. Dehidrasi
Diare, muntaber, kehilangan banyak cairan tubuh, hingga kurangnya konsumsi air membuat banyak masyarakat mengalami dehidrasi di musim kemarau. Kendati demikian, kamu gak boleh menganggap remeh kondisi tubuh yang dehidrasi, karena tak jarang dehidrasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kejang hingga gangguan ginjal. Untuk mengatasinya, kamu harus banyak mengonsumsi cairan, buah yang banyak mengandung air, bila perlu kamu juga bisa mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit.

Sumber : http://mediacenter.bengkuluselatankab.go.id/2019/09/26/fenomena-musim-kemarau-yang-melanda-berbagai-wilayah-di-indonesia/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *