Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1445 Hijriah. Pemantauan rukyatul hilal dilakukan di Mess Pemda Provinsi Bengkulu.
Dari hasil pantauan di wilayah Provinsi Bengkulu, hilal dilaporkan tidak terlihat. berdasarkan kriteria MABIMS, 3 ketinggian dan elongasi 6,4 tanggal 29 Sya’ban 1445 H 10 Maret 2024 Masehi, posisi hilal di wilayah Bengkulu belum masuk kriteria tersebut yaitu saat ini ketinggian hilal 0, 820 derajat, sementara elongasi 1.49 derajat.
Kepala Kanwil Kementerian Agama, H. Muhammad Abdu, S.Pd.I,MM, menjelaskan bahwa hasil pengamatan menunjukkan tidak terlihatnya hilal, sehingga indikasi bahwa kemungkinan besok dari wilayah Bengkulu belum memasuki awal puasa Ramadan.

“Tetapi kita tidak menutup kemungkinan dari Provinsi lain mungkin kelihatan, sehingga menjadi referensi saat sidang isbath untuk menentukan awal Ramadan,” ucapnya usai melaksanakan Pemantauan Hilal, Minggu (10/04/24).
Muhammad Abdu juga menambahkan hasil pengamatannya kepada Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia. Harapannya, informasi ini dapat menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam menentukan awal Ramadan tahun 1445 H/2024 M.
Sementara itu keputusan resmi masih menunggu pengumuman dari Kementerian Agama Republik Indonesia,” ucap Muhammad Abdu.
Sementara itu Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menanggapi kemungkinan perbedaan waktu berpuasa antara Muhammadiyah dan pemerintah berdasarkan pengamatan hilal hari ini, menekankan pentingnya sikap bijak dan saling menghargai di tengah perbedaan tersebut.
“Bagi mereka yang berkeyakinan menggunakan metode hisab untuk memulai puasa besok pagi, sementara pemerintah akan menunggu informasi resmi malam ini sebelum menentukan awal puasa. Untuk itu perbedaan ini seharusnya dianggap sebagai hikmah dan pembelajaran bagi masyarakat, mengingat keragaman pendekatan dalam menentukan awal Ramadan,” ucap Rohidin Mersyah.(Saprian Utama)