Kepala Puskesmas Muara Sahung Bantah Ada Indikasi Politik Dalam Melayani Masyarakat

Kaur, JB – Pasca Pileg dan Pilpres, Puskesmas Muara Sahung tersandung isu dalam melayani masyarakat ada indikasi politik.

Mengingat petugas kesehatan yang tugasnya langsung bersentuhan dengan masyarakat itu harus bekerja dengan ikhlas, untuk membantu dan melayani pengobatan terhadap pasien.

Terkait dengan isu tidak sedap itu, kepala Puskesmas Muara Sahung, Junis Mawan Tomi, mengatakan bahwa isu tersebut tidaklah benar.

“Terkait hal itu saya katakan, bahwa semua itu tidaklah benar bahkan bagi warga yang kurang mampu pun itu kita gratiskan, sekalipun pasien yang bersangkutan tidak pakai BPJS,ya asalakan memang benar-benar tidak mampu,” ungkap Tomi saat ditemui di ruangannya pada Kamis (02/05/2019).

Tomi juga menegaskan bahwa pelayanan kita sesuai dengan motto kita.

“Kami sudah melayani masyarakat sepenuh hati dan tidak pernah membeda-bedakan dalam melayani pasien. Selagi pasien itu di bawa ke Puskesmas, kalau di luar Puskesmas itu adalah lebih ke pribadi petugas, saya juga tidak memaksakan. Ya mungkin mereka keterbatasan ilmu atau obat-obatan,” tegasnya.

Pihaknya juga menyayangkan isu yang beredar di medsos, bahwa pelayanan Puskesmas Muara Sahung ada indikasi politik.

“Ya kita tidak tau yang bagian mana dikatan dalam melayani masyarakat ada indikasi politik, orang saya juga tidak mengerti politik. Lagian ini tugas negara bukan tugas politik. Ya beda pilihan itu wajar. Namanya juga Demokrasi,” ucapnya dengan nada kesal.

Namun sejauh ini Kepala Puskesmas Muara Sahung kurang mengontrol bawahannya baik itu bidan atau perawat.

Harapan masyarakat dalam melayani pasien harus dengan sepenuh hati. Jangan ada kata kurang mud melayani.

“Dan jangan di bawa jika ada masalah pribadi antara petugas dengan pasien, ketika sedang melayani pasien. Kita menyayangkan hal ini jika terjadi. Karna bukan sedikit anggaran pemerintah yang di keluarkan untuk menuju indonesia sehat,” tutupnya. (SMI)