ABSTRAK
Indonesia sedang mengalami masalah kesehatan masyarakat yang berat dalam kasus balita stunting. Sebagai upaya penanganan, penyuluhan stunting pernah dilakukan di Desa Taba Tembilang, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Namun dari informasi yang kami terima, hal tersebut belum efektif tersampaikan kepada masyarakat, dibuktikan dengan adanya anak yang terindikasi mengalami stunting. Posyandu sebagai sarana pemantauan tumbuh kembang balita, kurang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pemanfaatan Posyandu masih rendah disebabkan oleh persepsi skeptik masyarakat dan kurangnya bahaya stunting, belum adanya kerjasama dan koordinasi tokoh masyarakat. Kondisi tersebut disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang stunting dan manfaat Posyandu.
Berdasarkan uraian tersebut, kami bekerja sama dengan Puskesmas untuk mengadakan sosialisasi mengenai stunting sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting pada balita dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan penanggulangan stunting. Selain itu juga untuk mengedukasi dalam pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
Kata Kunci : Penyuluhan Stunting, Tablet Tambah Darah
PENDAHULUAN
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Humaira Daming dkk dalam penelitiannya menyebutkan bahwa stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama 1.000 hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa kerja.
Anak stunting memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada anak normal. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa (Utama, 2022).
Faktor penyebab stunting selain kekurangan gizi pada bayi, bisa juga disebabkan karena rendahnya pendidikan atau kurangnya pengetahuan orang tua mengenai stunting. Kondisi kandungan pada ibu yang kurang baik atau lemah, salah satu penyebabnya karena belum cukup umur pada wanita untuk memasuki usia kehamilan atau menikah pada usia muda yang menyebabkan adanya beberapa masalah dalam kandungan yang kemudian melahirkan bayi stunting. Faktor lainnya adalah kesehatan lingkungan pada masyarakat dan rendahnya perekonomian dalam keluarga, sehingga tidak tercukupinya kebutuhan gizi pada kesehatan ibu hamil dan bayi.
Pertumbuhan dapat dilihat dari beberapa indikator status gizi. Terdapat tiga indikator secara umum yang bisa digunakan sebagai ukuran pertumbuhan bayi dan anak, yaitu indikator berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) (Antini, 2018).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka diperlukan adanya upaya penyadaran masyarakat dalam pencegahan stunting agar masalah kesehatan khususnya stunting tidak meluas dan bertambah banyak di Provinsi Bengkulu.
Dari beberapa penjelasan istilah di atas, maka kelompok kami bermaksud untuk melakukan upaya yang dilakukan dalam bentuk kegiatan untuk menyadarkan masyarakat dalam pencegahan stunting yang ada di Desa Taba Tembilang. Dengan cara memberikan penyuluhan terpadu mengenai pola makan, pola asuh, sanitisasi terhadap tumbuh kembang anak, yang nantinya juga akan diunggah ke laman dan kanal daring milik desa. Selain itu, diadakan juga kampanye dan pembagian tablet tambah darah bagi remaja putri.
MATERI DAN METODE
KKN Mandiri Periode 100 dengan tema “Stunting dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal” dilaksankan di Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Yang dimulai pada tanggal 03 Juli-16 Agustus 2023.
Sasaran atau target pada program kerja individu KKN tema Stunting adalah ibu hamil, dan juga balita. Adapun sasaran pada program kerja lainnya yang bertema kampanye dan pembagian tablet tambah darah adalah remaja putri Desa Taba Tembilang. Adapun langkah kerja atau metode pelaksanaan yang diperlukan dalam program kerja ini adalah sebagai berikut:
- Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkhusus bagi ibu hamil dan balita
- Pembagian tablet tambah darah bagi remaja putri
- Kerja bakti lingkungan sebagai penerapan pola hidup sehat dalam rangka pencegahan stunting
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Pola Hidup Sehat Sebagai Upaya Penanganan Stunting Pada Anak Usia Dini
Edukasi ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat setempat mengenai stunting yang membahas tentang apa itu stunting, bagaimana urgensi pencegahan stunting untuk mencetak generasi emas, ciri-ciri stunting, proses terjadinya stunting, faktor penyebab stunting, dampak stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting. Selain itu penyuluhan ini juga dilakukan untuk menambah pengetahuan kepada masyarakat setempat mengenai stunting, dimana stunting itu sendiri tidak hanya berhubungan dengan masalah tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur anak. Edukasi ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat setempat mengenai stunting yang membahas tentang apa itu stunting, ciri-ciri stunting, proses terjadinya stunting, faktor penyebab stunting, dampak stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting.
Gambar 1. Sosialisasi Pencegahan Stunting.
Kampanye Dan Program TTD Pada Remaja Putri Dalam Upaya Pencegahan Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Kegiatan kedua yaitu kampanye dan pembagian TTD. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan tablet tambah darah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Upaya ini bermanfaat untuk mencegah anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa, penurunan produktivitas dan prestasi siswa serta menyiapkan mereka untuk melahirkan bayi yang sehat terhindar dari Stunting. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut
Menstruasi yang dialami remaja putri seringkali berpotensi menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Sehingga membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan. Melihat kondisi demikian, maka upaya pemberian TTD menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya.
Selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah saat ini, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu. Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan konsumsi TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia, sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal.
Gambar 2. Kampanye dan Pembagian TTD
Kerja Bakti Lingkungan Sebagai Penerapan Pola Hidup Sehat Dalam Rangka Pencegahan Stunting
Upaya penyadaran masyarakat dalam pencegahan stunting agar masalah kesehatan khususnya stunting tidak meluas dan bertambah banyak. Dari hasil rangkaian sosialisasi dan edukasi kelompok kami melakukan upaya dukungan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan untuk menyadarkan masyarakat dalam pencegahan stunting yang ada di Desa Taba Tembilang dengan melakukan kerja bakti lingkungan di setiap dusun yang ada.
Kebersihan Lingkungan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman.
Di agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan lingkungan mencangkup kebersihan makan, kebersihan minum, kebersihan rumah, kebersihan sumber air, pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yaitu kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari pembersihan lingkungan kantor desa ini agar masyarakat lebih memperhatikan kebersihan terutama kantor desa sebagai salah satu panutan di desa.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Hasil yang dicapai dengan terselenggaranya kegiatan “Kebersihan Lingkungan” ini adalah lingkungan kantor desa yang bersih dan nyaman. Tindak lanjutnya agar masyarakat kampung mampu menjaga dan melestarikan lingkungan tempat tinggalnya serta menjaga rutinitas kegiatan kebersihan lingkungan.
Gambar 3. Pelaksanaan Kerja Bakti
KESIMPULAN
Kegiatan kuliah kerja nyata periode 100 yaitu kegiatan yang telah kami laksanakan sebaik mungkin di Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, dalam kurun waktu kurang lebih selama satu bulan setengah diharapkan berdampak bagi masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi. Serta kegiatan yang telah dirancang ini dinilai sesuai dengan apa yang menjadi tema Kegiatan Kuliah Kerja Nyata periode 100 ini yaitu Stunting dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal serta program kerja unggulan bertema penanganan stunting pada masyarakat yang merupakan program dari pemerintah pusat, dari program sosialisasi mengenai kampanye dan pembagian tablet tambah darah bagi remaja putri serta kerja bakti lingkungan sebagai penerapan pola hidup sehat dalam rangka pencegahan stunting di mana kegiatan tersebut berjalan lancar dan berhasil, dibuktikan dengan adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses penyelenggaraan program tersebut.