Semiskin apapun kondisi kita, semelarat apapun keadaan kita. Bila kita mati maka, usai sudah rasa miskin dan melarat tersebut. Seberat apapun masalah, serumit apapun kondisi. Seberat apapun penyakit atau tanggungan beban kehidupan. Bila kita mati maka, usai sudah semua itu.
Orang yang kaya tetapi taat ibadah. Rajin bersedekah, berakhlak mulia. Bila si kaya tersebut mati maka hartanya tetap utuh. Kekayaannya tidak berkurang.
Tapi ingat, sangat berbeda bila kita ingkar pada Allah. Islam agamanya tetapi shalat tidak pernah, puasa seadanya, zakat karena terpaksa. Bila yang bersangkutan mati maka, urusannya makin panjang dan tidak akan selesai. Lebih buruk lagi semasa hidup di dunia dalam kondisi susah. Islam agamanya tetapi sampai mati enggan beribadah. Bila mati maka, dunia sengsara akhirat makin tersiksa. Firman Allah,
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisā’: 56).
Pagar Dewa, 24012024
Salam Ujh
