Masuk ke 10 Ramadhan suasana di pinggir-pinggir jalan protokol makin ramai oleh penjajah menu berbuka puasa. Aneka jenis minuman, kue jajanan pasar sampai ke aneka ragam sayur dan gulai yang di jajakan. Selain mengundang selera pembeli ternyata juga mengundang selera kang parkir. Ruas yang selama ini bebas parkir sekarang semua ruas jalan yang menjual takjil ada kang parkir dengan rompi parkirnya.
Pernah juga baca postingan keluhan masalah ini, bukan tidak mau bayar parkir tapi rasanya tak layak dan tak pas. Saat parkir berhenti shalat di masjid tau-tau mau berangkat dihampiri kang parkir. Begitu juga saat berhenti mau jemput anak pulang les di salah satu bimbingan belajar. Saat menepi peluit kang parkir langsung melengking. Berhenti sesaat nunggu anak masuk mobil terus jalan. Kaca mobil diketuk-ketuk kang parkir minta uang parkir. Dilain tempat saat menurunkan anak mau ikut buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh sekolah. Hanya turun dari mobil anak nyebrang kita jalan lalu di hadang kang parkir. Bayar lagi. Memang tidak besar nominalnya tapi kalau setiap berhenti bayar parkir rasanya kesal juga.
Kemudian, selama ini ruas tersebut tidak ada kang parkirnya tau-tau muncul. Legal atau tidak sih kang parkirnya tu. Kalau illegal tolong dong di tertibkan. Masa dalam jarak 15 sampai 20 meter beda-beda kang parkirnya. Kalau legal kenapa selama ini tidak ada. Terus kemana masyarakat menyampaikan keluhannya.
Pagar Dewa, 29032024
Salam Ujh