Banyak yang menyangka hidup bahagia itu bila memiliki segalanya. Apa yang di maui selalu ada. Hidup mewah bergelimang harta. Rumah besar bak istana. Kedudukan tinggi bagaikan raja. Jika demikian maka, kita-kita yang tak berpunya seakan tak akan pernah mencicipi rasa bahagia.
Ketahuilah bahwa, pikiran adalah kunci dari terjadinya kejadian dalam hidup kita. Ketika kita yakin bahwa hidup kita menyenangkan, alam akan membantu kita mewujudkan apa yang kita pikirkan. Hal ini sangat penting untuk diterapkan bila kita menginginkan hidup yang bahagia. Hidup yang membahagiakan tidak berasal dari orang lain, tetapi berasal dari diri kita sendiri.
Itulah sebabnya Allah melarang kita berburuk sangka atau berfikiran negatif. Dosa hukumnya. Pikiran yang selalu sempit, buruk dan jahat. Maka, hati dan jiwanya akan terbawa sempit, suudzon, buruk sangka dan dunia pun terasa lebih sempit. Betapa indah dan bijaknya pula Imam al Ghazali saat mengatakan:
فاستوسع فان رحمة الله واسعة. ولا تزن الامور الإلهية بالموازين المختصرة الرسمية.
“Bukalah pikiranmu. Sungguh, Rahmat Tuhan Mahaluas. Janganlah kau ukur hal-hal yang bersifat ketuhanan dengan ukuran-ukuran yang sempit/rigid dan formalistik”. (Imam al-Ghazali).
Pagar Dewa, 09022024
Salam Ujh