Khutbah yang monoton. Suara yang kurang jelas. Salah satunya menyebabkan jamaahnya gelisah tapi tetap harus diam tidak bisa protes akhirnya jamaah tertidur. Lalu, apa upaya khatib agar jamaah tidak tertidur?
Jika pakai teks khutbah, sebaiknya khatib tetap melempar pandangan kepada jamaah setidaknya saat ganti alinia. Atau teks dibuat hanya poin-poin khutbah saja. Selebihnya pengembangan dari khatib sehingga pandangan khatib full pada jamaah. Hanya sesekali saja lihat teks.
Kemudian suara, ada tekanan atau intonasi tinggi saat tegas dalam suatu hal. Datar atau suara rendah saat biasa saja. Suara menghiba pada saat prihatin. Suara lantang ketika menyampaikan tentang ancaman bagi yang ingkar. Intonasi juga akan mempengaruhi konsentrasi jamaah saat khutbah disampaikan. Sebab hadits ini selalu tertera di banyak masjid. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ
“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jum’at, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).
Jakarta, 27122023
Salam Ujh