Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Pemerintah pusat melalui kementerian terkait meninjau penataan taman wisata alam (TWA) kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu untuk menjadikan salah satu destinasi wisata baru di Bengkulu. Selain itu Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga telah melakukan pemeriksaan disana.
Hal itu disampaikan (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.SI, saat ditemui di Hotel Santika, sebelum melaksanakan tes Wawancara Jabatan Tinggi Pratama Provinsi Bengkulu, Senin (25/09/23)
” Tim arsitek dan tim ahli kementerian telah melihat kondisi Kawasan DDTS tersebut dan menata lagi kawasan tersebut, adapun hasil kunjungan tersebut ada tumbuhan yang tidak bisa diganggu karena tumbuha-tumbuhan endemik yang ada disitu (kawasan DDTS). Mereka ingin menata secara keseluruhan seperti rawa dipagar nantinya, pohon-pohon tidak dibuang kecuali sawit dihabiskan semua serta penataan ini nanti ada unsur daerahnya juga,” tutur Tejo.
Tejo menjelaskan, progres pengerjaan mencapai sekitar 80%, dan setelah tahap ini, akan dilakukan perbaikan berikutnya seperti pemasangan lampu dan sejumlah tugas tambahan, termasuk perbaikan aspal dan pelapisan Abutmen.
“Target kami adalah untuk melakukan uji coba pada tanggal 1 Desember, meskipun kontrak pengerjaan selesai pada tanggal 31 Desember. Kami mempercepat jadwal uji coba ini sebulan lebih awal,” ungkap Tejo.
Tejo juga menyebutkan kawasan DDTS telah dilakukan pemeriksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Meminta agar Uji coba kekuatan Gelagar, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu meminta dilakukan juga pengujian sejumlah item pekerjaan untuk memastikan kekuatannya, termasuk agar uji laboratorium di PU Bengkulu. Tejo juga mengungkapkan timnya akan mengundang arsitek dari Bandung untuk menguji kekuatan dari segi arsitektur.
“Ada empat Gelagar yang tidak memenuhi syarat saat uji coba pertama dan akan dibuang. Setiap item pekerjaan akan kami cek di laboratorium PU Bengkulu. Yang memenuhi syarat akan terpasang, yang tidak akan dibuang. Kami akan mengundang tim ahli dari Bandung atas permintaan BPK untuk menguji kekuatan keseluruhan Elevatid. Uji kekuatan ini akan mencakup tes dengan memuat truk berat sekitar 30 hingga 50 truk di atasnya selama beberapa jam untuk memeriksa penurunan dan stabilitas.” Ungkap Plt. PUPR Provinsi Bengkulu.
Lebih lanjut, penataan ini sebelumnya mengalami keterlambatan lantaran adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2019/2020, sehingga pengejaran baru bisa dilaksanakan tahun ini. Dan target di tahun 2024/2025 tuntas dilakukan.
“Kami yakin di tahun 2024/2025 semuanya sudah tertata. Desember akan mulai lelang perencanaan, mungkin di Maret baru mulai fisiknya. Karena perencanaan yang sudah ada akan direview dan dikajo ulang oleh kementerian. Menteri PU inginnya penataan ini berbeda tidak seperti pantai panjang dan lainnya, tapi jadi objek wisata baru di Bengkulu. Makanya arsitek dan tim ahli yang diturunkan yang pernah mengerjakan di Labuan Bajo dan Danau Toba, jadi kita menunggu hasil mereka, perencanaan seperti apa, hingga pemaparan kepada pemerintah daerah dan masukan pemerintah daerah semuanya di Desember nanti,” tutupnya.
Proyek Elevatid Road DDTS merupakan inisiatif penting dalam meningkatkan infrastruktur dan kawasan wisata baru di wilayah ini, sehingga uji coba kekuatan yang cermat adalah langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kehandalannya setelah dioperasikan oleh masyarakat. (Saprian Utama, SH)