Hilirisasi Padi demi Menstabilkan Harga Beras dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Menyikapi kenaikan harga beras, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi,SP, mengungkapkan pentingnya evaluasi oleh pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap produksi beras di daerah.

Selain itu Ia juga menyoroti fakta bahwa, meskipun Bengkulu memiliki cadangan sawah yang luas serta aktifitas petani masih produktif, tetapi masih saja Provinsi Bengkulu masih mengimpor beras dari luar.

“Gabah petani kita dibawa ke luar Provinsi Bengkulu, seperti ke Lampung dan Padang. Oleh karena itu, kami menyarankan gubernur dan dinas pertanian untuk mengalokasikan anggaran guna pembangunan Rice Milling Unit (RMU),” ujar Jonaidi di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (27/11).

“Dengan demikian, petani dapat melakukan hilirisasi dari pertanian padi, dan orang Bengkulu dapat menikmati beras hasil produksi lokal,” ungkapnya.

Selain itu Jonaidi prihatin melihat petani di Provinsi Bengkulu yang saat ini hanya menghasilkan gabah, sedangkan beras Bengkulu diimpor dari luar. “Kita harus mengubah paradigma ini. Pembangunan RMU di setiap kabupaten dan kota menjadi langkah strategis agar produksi beras kita dapat dinikmati oleh masyarakat setempat, serta menstabilkan harga beras di pasar lokal,” pungkasnya.

Dalam konteks pasokan beras yang mungkin berkurang akibat kemarau, Jonaidi menyarankan langkah proaktif untuk memitigasi dampak tersebut. “Kita harus memprioritaskan kemandirian pangan dan menjamin bahwa beras yang dikonsumsi oleh masyarakat Bengkulu adalah beras hasil pertanian lokal,” tandas Jonaidi, sambil menegaskan urgensi alokasi anggaran untuk pembangunan RMU di setiap tingkat pemerintahan daerah.(Saprian Utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *