Jambi, Jurnalisbengkulu.com – Kota Jambi menjadi pusat perhatian pemerintah daerah se-Sumatera dengan digelarnya Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) II APEKSI 2025. Forum strategis tahunan ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi para wali kota, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi lintas daerah dalam menghadapi berbagai kebijakan nasional yang menuntut efektivitas tata kelola pemerintahan.
Musyawarah dijadwalkan dibuka oleh Gubernur Jambi, Al Haris, pada Kamis (27/11). Sehari sebelumnya, rangkaian kegiatan telah dimulai melalui opening ceremony dan gala dinner yang mempertemukan para kepala daerah, termasuk Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Wali Kota Jambi Dr. Maulana. Suasana cair dan penuh kekeluargaan terlihat dalam pertemuan informal tersebut.
Salah satu sorotan utama Muskomwil II tahun ini adalah diskusi mengenai efisiensi anggaran daerah. Pemerintah kota dituntut adaptif terhadap kebijakan pusat seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan inisiatif Koperasi Merah Putih, yang memerlukan kesiapan daerah dalam implementasinya.
Agenda rapat juga akan membahas penyusunan Rencana Kerja Komwil II periode 2025–2028 serta rekomendasi resmi untuk Rakernas APEKSI di Medan. Selain itu, forum akan menetapkan tuan rumah Raker Komwil II tahun 2026 dan mengukuhkan ketua baru Komwil II APEKSI.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Muskomwil kali ini memasukkan sesi kunjungan lapangan ke beberapa lokasi strategis, di antaranya IPAL Terpusat Sijenjang. Selain berbagi praktik pengelolaan lingkungan, peserta juga diajak mengenal warisan budaya Provinsi Jambi melalui tur edukasi ke Candi Muaro Jambi.
Muskomwil II turut menjadi panggung bagi Kota Jambi untuk menampilkan identitas daerahnya. Pemerintah Kota menggelar Festival Tugu Keris Siginjai dan meresmikan ruang publik baru, “Banjuran Budayo”, yang kini dinamai Taman Remaja Kota Jambi. Kehadiran taman ini menegaskan komitmen kota terhadap pengembangan ruang kreatif bagi generasi muda.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan senam bersama serta aksi penanaman pohon sebagai simbol kolaborasi antarwilayah dalam mendorong pembangunan hijau.
Penyelenggaraan Muskomwil II APEKSI 2025 diharapkan menghasilkan kesepakatan yang implementatif untuk memperkuat kerja sama antarpemerintah kota. Dengan tantangan pembangunan yang kian kompleks, sinergi regional dipandang sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas layanan publik di masa mendatang. (M25)
