Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – PT. Raflesia Karya Mandiri yang bergerak di bidang pengolahan sarang walet hangat, diperbincangkan di media sosial baik Facebook maupun Instagram. Pasalnya, pihak perusahaan tersebut diduga membuat persyaratan kepada pelamar kerja untuk menyetorkan uang sebesar 2 juta.
Sontak saja, ratusan pelamar kerja di PT. RKM memprotes hal tersebut.
“Kami ini mau kerja nyari duit, bukan ngabisin duit,” ujar salah satu pelamar saat berada di kantor redaksi jurnalisbengkulu.com.
Merespon laporan pelamar tersebut, jurnalisbengkulu.com langsung bergerak menemui Direktur PT. Raflesia Karya Mandiri, Yogi Pramadani, di kantornya guna meminta klarifikasi.
Saat diwawancara, Yogi Pramadani menyebut pemungutan biaya tersebut bukanlah untuk pagu penyogokan atau semacamnya seperti yang diperbincang banyak pengguna media sosial, melainkan pemungutan tersebut diperuntukkan biaya pelatihan pekerja demi menjaga dan melihat keseriusan tenaga kerja kedepannya.
“Uang 2 juta itu bukan untuk ke untungan pihak kita, itu kita peruntukkan biaya pelatihan kariawan selama tiga bulan, sebab pengolahan sarang walet ini tidaklah mudah, ada tahapan tahapan pelatihan kariawan agar bisa bekerja maksimal,” jelas yogi, di ruang kerjanya, Senin (22/10/2018).
Yogi juga mengungkapkan kekesalannya terhadap pengguna media sosial facebook yang mengira perusahaan yang di jalankanya tersebut abal-abal.
“Mereka tidak mengerti untuk apa uang yang kami maksudkan mereka langsung beranggapan bahwa pihak kita mencari keuntungan bahkan mengatakan perusahaan saya abal-abalan, saya bisa menuntut hal ini, ini kan pencemaran nama baik,” paparnya kesal.
Yogi juga menunjukan keseriusanya kepada tim media hingga ia mengajak tim untuk melihat-lihat ruangan yang telah di rancangnya.
Rencananya pihak PT. Raflesia Karya Mandiri akan meloncing PT nya tersebut pada bulan November mendatang. (70771)