QS. Ali ‘Imran Ayat 18
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana”.
Seperti kita ketahui, para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan hanya mewariskan ilmu. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudah jalannya ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimohonkan ampunan oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad-Darimi).
Rasulullah SAW juga berwasiat kepada ummatnya agar tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadis. Dan seperti yang kita ketahui bersama bahwa ulama adalah pewaris para Nabi.
Ulama adalah orang-orang yang mempertahankan perjuangan dakwah Nabi melalui pendidikan yang bersandar kepada Al-Quran dan Hadis.
Dengan mencintai ulama pasti akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan. Menziarahi dan duduk bersama para ulama, bagaikan duduk bersama Rasulullah SAW.
Wallahualam Bissawab…