Jakarta,jurnalisbengkulu.com- BNPT melalui FKPT merencanakan pelaksanaan pelatihan pembuatan video pendek dan perlombaannya dengan tema ‘’kita indonesia” tingkat para pelajar SMA/sederajat.
Kegiatan tersebut merupakan langkah strategis dalam upaya pencegahan radikal-terorisme pada masyarakat. Dan 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se-Indonesia akan ikut terlibat.
Sebelumnya, Kepala BNPT Drs. Suhardi Alius telah melantik pengurus FKPT se-Indonesia dan Rakernas pada 17-20 Februari 2020 lalu di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
Hal ini sebagai wujud nyata upaya pencegahan radikal-terorisme yang dewasa ini sungguh memperihatinkan khususnya dikalangan pemuda dan pelajar/sederajat.
Ini merupakan sebuah terobosan baru dalam upaya pencegahan radikal-terorisme kerana akan melibatkan pemuda dan para pelajar SMA/sederajat.
Secara tidak langsung BNPT melalui FKPT di 32 provinsi akan membentengi para kaula muda terutama para pelajar/sederajat agar tidak terpapar radikal-terorisme.
Program tesebut merupakan hasil dari kesepatakan Rekernas BNPT melalui FKPT. Bahkan kegiatan tersebut sudah siap dilaksanakan BNPT melalui FKPT di 32 provinsi, dalam artian bahwa BNPT melalui FKTP sudah menentukan jadwal kegiatan yang disepakati bersama untuk memudahkan menyusun kegiatan peserta, mulai dari persiapan tempat, pelaksanaan kegiatan peserta, hingga penyiapan narasumber di FKPT di 32 provinsi.
Koordinator Bidang Pemuda Dan Pendidikan BNPT Andi Subhan mengungkapkan bahwa penyebaran paham radikal-terorisme banyak menyasar pada pemuda dan pelajar/sederajat di lingkungan lembaga pendidikan maupun masyarakat.
“Penyebaran paham tersebut saat ini tentu lebih banyak dan lebih mudah melalui teknologi, informasi dan komunikasi, khususnya media sosial terutama melalui video,” ungkapnya, Jumat (21/2/2020).
Maka dari itu, kata Andi, perlu adanya penguatan pemahaman anti radikal-terorisme di kalangan pemuda dan pelajar/sederajat sebagai daya imun mereka agar tidak terpapar paham radikal terorisme.
“Kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan dengan tema kita Indonesia, tidak hanya melibatkan pemuda dan pelajar/sederajat berprestasi tetapi juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat,” sampai Andi.
“Ini agar para tokoh dan masyarakat ikut andil dalam upaya pencegahan radikal-terorisme, menjadi benteng dan dapat mengawasi pemuda dan pelajar/sederajat dari berbagai paham yang berpotensi menghancurkan keutuhan NKRI,” tambahnya.
Andi Subhan menjelaskan kegiatan bidang pemuda dan pendidikan dengan tema “kita Indonesia” ini ada dua sesi; sesi pertama ada dua materi. Materi pertama oleh narasumber BNPT dengan tema ‘’kebijakan dan strategi pencegahan radikal-terorisme di kalangan pemuda dan pelajar/sederajat.
Materi kedua oleh Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT dengan tema “peran aktif pemuda dan pelajar/sederajat dan organisasi kepemudaan dalam pencehagan radikal-terorisme”.
Sesi kedua merupakan pembekalan materi video oleh narasumber praktisi film dengan tema “melawan propaganda paham radikal-terorisme secara apple to apple dan menyasar pada paham-paham atau ideologi radikal terorisme”.
Para peserta SMA/sederajat tidak hanya mendapatkan materi terkait lomba video pendek melainkan pembahasan pada penguatan konten-konten kontra paham radikal-terorisme dan melakukan kampanye damai ‘’kita Indonesia’’ di kalangan masyarakat.
“Tentu ini merupakan sebuah inisiatif yang harus dilakukan agar para pelajar dapat memahami bahwa radikal-terorisme sangat berbahaya bagi pemuda dan masa depan Indonesia,” Imbuhnya.
Soal mekanisme pembuatan video pendek sudah disepakati BNPT melalui FKPT di 32 provinsi. Penjurian lomba video pendek akan dilaksanakan di pusat atas dasar menghindari pemikiran diskriminatif, oleh karena itu bidang pemuda dan pendidikan melalui 32 FKPT sangat mengapresiasi hal tersebut.
Rilis BNPT