Cepat sekali perubahan isi dunia ini. Dalam segala sisi. Dalam hal teknologi saat ini tenaga manusia banyak digantikan mesin. Dalam hal perkebunan, peternakan kita tidak perlu menunggu hasilnya berbulan-bulan sebab ada yang sudah bisa dinikmati dalam usia 40 hari. Namun ingat, jangan mengejar dunia semata-mata. Ingat akan akhirat. Lalu, apa ciri kalau kita disebut mengejar dunia semata?
Jika kita sudah terbiasa meninggalkan sholat lima waktu. Lalu. Tidak merasa bersalah, tidak merasa berdosa dan sama sekali tidak ada rasa resah gelisah dan gundah.
Setiap saat, setiap waktu kita sudah diberi rezeki, diberi karunia, dimudahkan dalam segala urusan, diberi pangkat, gelar dan jabatan, diberi pekerjaan, diberi pasangan dan kesempatan hidup, diberi keturunan hingga punya anak cucu tapi kita semakin tidak tahu diri. Itulah ciri mengejar dunia sejati. Surat Hud 15 dan 16
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ ۖوَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.
Pagar Dewa, 20112023
Salam Ujh
