Kadang peduli kita sudah berlebihan sebab ada saja diantara kita sering membicarakan niat dan maksud seseorang tentang apa yang mereka kerjakan.
Berhitung untung rugi tentang apa yang dilakukan orang lain.
Bagaimana dengan kita? Tidak bisakah kita memperhatikan niat dan tujuan kita masing-masing terhadap apa yang kita kerjakan sendiri. Positif dan negatif. Manfaat atau mudarat yang akan terjadi dengan niat serta pekerjaan yang sedang kita garap.
Itulah tetua dahulu banyak pepatah tentang bagaimana menggambarkan diri kita yang seakan terlalu khawatir dengan orang lain. Sementara lemah dalam intrsospeksi diri. Bahkan terkadang sampai mampu memberi analisa yang tajam pada semua kegiatan orang lain namun lemah dalam analisa diri. Semoga semakin mendekati Ramadhan semakin sehat dan Allah sampaikan kita hingga Ramadhan. Al Hasyr 18
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwa lah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pagar Dewa, 20022024
Salam Ujh
