Pesan Harian UJH : Nikmat Yang Tercabut

Dalam surah Ar Rahman Allah berulang-ulang hingga 31 kali menyampaikan kalimat yang sama yakni,
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Artinya: “Maka nikmat-nikmat Tuhan kalian yang manakah yang kalian berdua (jin dan manusia) dustakan?”

Artinya sisi mana yang tidak nikmat dalam semua lingkaran hidup kita. Namun ada yang tidak sadar kalau nikmat tersebut tercabut dari dirinya. Nikmat apa yang dimaksud? Yaitu nikmat bagi orang-orang yang punya banyak waktu luang tetapi dia tidak mengerjakan shalat lima waktu. Punya banyak kesempatan tetapi dia menyia-nyiakan perintah utama yang Allah wajibkan. Maryam 59
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat.

Allah sebut orang-orang yang demikian adalah orang-orang yang tersesat. Dan haditspun dengan jelas menyatakan
“Akan rusak binasalah sebahagian dari umatku yaitu “Ahlul Kitab” dan “Ahlullaban”. Aku bertanya, “Siapakah “Ahlul Kitab” wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka ialah orang-orang yang mempelajari Al-Qur’an untuk berdebat dengan orang-orang mukmin.” “Lalu siapa pula “Ahlullaban” itu?” Rasulullah menjawab, “Mereka ialah orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu dan meninggalkan salat.” (Riwayat Ahmad dan al-hakim dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhhani)

Pagar Dewa, 18082024
Salam Ujh