Terlalu banyak manisnya kehidupan tetapi tetap ada sisi pahit, kelam dan kejam bagi masing-masing orang. Meskipun hanya sekali terjadi tetapi hal-hal buruk lebih sering teringat ketimbang sisi manis yang sekian banyak.
Oleh karena itu, ada hal yang penting buat kita ingat dan camkan. Biasakanlah memaafkanlah kesalahan orang lain, tutuplah aib siapapun dan lupakan sepahit apapun perlakuan orang lain atas kita. Tujuan kita hidup adalah untuk beribadah dan mengingat Allah. Bukan mengingat kesalahan orang. Mungkin luka itu masih ada, namun hidup kita akan lebih ringan jika tulus memaafkan.
Selain itu tidak akan meruntuhkan kemulian bagi sesiapa yang terhujat, terzalimi dan disakiti dengan memaafkan. Justru akan naik nilai dan derajat kita dimata Tuhan. HR Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).”
Pagar Dewa, 26102023
Salam Ujh
