Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil, Penulis Lintas Jogja Sumatera
Puasa dikatakan penting lantaran banyak mengandung hikmah. Selain merasakan kondisi sebagaimana orang yang tidak dapat merasakan nikmatnya makan dan minum dalam kondisi miskin, perang atau lainnya, kondisi lapar mengandung kelebihan dibanding perut penuh karena kekenyangan khususnya terkait koneksi dengan langit. Selain itu, keistimewaan puasa dibanding amalan lain adalah lantaran Allah menjanjikan kekhususan balasan dari Allah sendiri.
Termasuk puasa-puasa untuk diamalkan di bulan Syawal yang luar biasa. Tidak untuk dilewatkan, berpuasa di bulan Syawal menjadi penting tidak hanya keutamaan khas Syawal, namun juga lantaran momentumnya yang berdekatan dan tidak didapat di bulan lain.
Berikut penulis rangkum beberapa puasa yang penting untuk diamalkan khususnya di bulan Syawal untuk diindahkan sebagai di antara amalan yang tidak tergantikan.
Pertama, Puasa Qadha Ramadhan. Kewajiban berpuasa Ramadhan sebulan penuh merupakan karunia besar, namun tidak sedikit ternyata yang secara syari’at diberikan uzur untuk dipenuhi di bulan lainnya seperti kondisi sakit dan dalam perjalanan, meski sebaiknya tetap berpuasa namun mengkodlo dapat menjadi pilihan. Maka Syawal adalah saat yang tepat untuk membayar apa yang menjadi ketetapan bagi orang beriman tersebut.
Layaknya hutang, Puasa Qadla harus dibayar sejumlah hari yang dilewatkan. Tidak ada khilaf untuk membayar dengan mengabung-gabungkannya. Artinya, jika seseorang telah mengkodlo satu hari, maka seseorang tersebut harus membayarnya satu hari, jika dua, maka berarti hutang yang harus dibayar adalah dua hari begitu seterusnya.
Kedua, Puasa Sunnah Syawal enam hari. Amalan ini termasuk anjuran yang sudah populer bagi yang gemar beramal puasa. Secara tekhnis enam hari tersebut dapat dilakukan di awal bulan Syawal, yaitu tepat setelah hari pertama yaitu lebaran termasuk tasyrik atau diharamkan berpuasa, dapat juga di pertengahan bulan atau di akhirnya. Maka rasakan sendiri keutamaan puasa khas bulan Syawal ini!
Ketiga, Puasa “Ayyamul Bidh” yaitu pertengahan bulan. Setiap bulan dalam bulan-bulan Hijriyyah (Islam) diperintahkan Rasul untuk berpuasa. Waktu pelaksanaannya adalah setiap tanggal 13, 14, dan 15, namun terdapat pendapat juga dapat dilakukan di tanggal lainnya secara terpisah-pisah sepanjang setiap satu bulan-bulan tersebut.
Bagi pencari ridlo Allah melalui amalan puasa, penting juga untuk diingat dan tentunya diamalkan serta diperdalam ilmunya lagi terkait puasa Sunnah yang berlaku sepanjang tahun dalam setiap bulannya yaitu Puasa Senin dan Kamis serta puasa terbaik yaitu Nabi Daud ‘alaihisalaam yang terkonfirmasi oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan berpuasa dengan jedah sehari, “Allahu a’lam!”