Rindu Pemimpin Seperti Nabi Muhammad SAW

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang.

Masyarakat di Provinsi Bengkulu akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu serta Bupati dan Wakil Bupati di 8 Kabupaten se Provinsi Bengkulu, untuk periode 5 tahun ke depan.

Sebagai pemilih, umat Islam di Provinsi Bengkulu tentu sangat rindu akan sosok pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW.

Melihat kondisi dunia, Indonesia dan Bengkulu saat ini, semestinya umat Islam belajar dengan mengambil teladan Rasulullah dan para sahabat di balik keberhasilan dan kesuksesannya.

Berikut beberapa sifat kepemimpinan Rasulullah yang menjadi kunci keberhasilannya:

Pertama Siddiq (bersikap jujur)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap banyak kasus korupsi dan penyelewengan anggaran yang terjadi di kalangan pejabat dan anggota DPR.

Semakin jelas bahwa sifat jujur mutlak dimiliki seorang pemimpin. Jujur untuk menghargai orang lain, jujur untuk mengakui kesalahan dan kekurangan, serta jujur dalam menyampaikan fakta dan kebenaran.

Rasullah bersabda,“Bersikap jujurlah karena kejujuran akan mengantarkan orang pada kebaikan dan kebaikan menunjukkan jalan ketakwaan.”

Kedua Amanah (dapat dipercaya/trust)

Rasulullah mendapatkan gelar al amiin, artinya orang yang yang dapat dipercaya untuk menunaikan amanah.

Jatuh hatinya Siti Khodijah karena Nabi sukses dalam mengemban amanah perniagaan. Demikian pula keberhasilan dakwah dan penyebaran Islam karena Nabi amanah dalam mengemban risalah Ilahiah.

Dalam surat An Nisa 58,“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Ketiga Tabliq (mengomunikasikan pesan kebenaran)

“Qulil haqqo walau kaana murron.” Sampaikanlah olehmu kebenaran itu meskipun pahit. Tentunya sifat seorang pemimpin wajib memiliki keberanian untuk menyampaikan kebenaran. Tegas dan lugas dalam menerapkan supremasi hukum dan keadilan. Tentunya seorang pemimpin harus cermat mengemas komunikasi yang sesuai dengan bahasa kaumnya, sehingga setiap pesan moral, visi dan misi yang diembannya menjadi semangat bersama untuk membangun masyarakat sebagaimana Rasulullah sukses membangun Yastrib menjadi Kota Madinah.

Keempat Fathonah (intelek dan cerdas)

Kecerdasan Rasulullah membaca hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi saat itu melahirkan ide gemilang menuju perubahan masyarakat.

Keputusan jihad dan hijrah merupakan kompilasi dari kecerdasan Rasulullah. Penyatuan umat yang terpecah karena suku dan kabilah membutuhkan strategi jitu. Fakta kejeliaan dalam menempatkan pemimpin sebagai pelaku perubahan masyarakat saat itu (agent of change) menjadi bukti intelektualitas nabi sebagi pemimpin visioner. The right man on the right job.

Kelima Sederhana

Nabi Muhammad SAW adalah sosok seorang pemimpin yang menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Rasulullah tidak pernah bergaya hidup mewah dengan menghamburkan uang.

Selain rajin menjalankan ibadah wajib, Rasulullah tekun melakukan ibadah sunnah seperti sholat Tahajud dan puasa Sunnah.

Semoga Pilkada pada Desember 2020 mendatang, muncul pemimpin yang mencontoh Nabi Muhammad SAW. Aamiin.

Penulis: Adi HFA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *