Bengkulu, JB – Menurut Sekda Nopian Andusti, saat ini perang yang kita hadapi bukan lagi perang dunai dengan senjata dan bom, namun lebih dari itu, saat ini kita sedang berhadapan dengan perang yang merusak pikiran dan SDM.
“Sekarang bukan lagi perang mengangkat senjata, bukan perang tembakan-tembakan, bukan bom-boman. Tapi perang merusak Sumber Daya Manusia antar negara, perang saling merusak generasi mudanya, ini yang lebih berbahaya,” tegas Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti, saat melepas peserta Study Tour Satgas Anti Narkoba Sekolah (SANS) Provinsi Bengkulu Tahun 2019, di ruang Rapat Rafflesia Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (01/07/2019).
Nopian menekankan, kejahatan Narkoba adalah Extra Ordinary Crime yang harus diberantas secara bersama-sama. Perang terhadap narkoba ini sesungguhnya lebih berat dari perang fisik, kalau fikiran kita sudah rusak, tentu tidak bisa lagi berperang secara fisik.
“Perang terhadap narkoba ini sesungguhnya lebih berat dari perang fisik, kalau kita sudah ‘teler’ tentu tidak bisa lagi berperang secara fisik. Kalau anak muda kita sudah ‘teler’ semua, maka tunggulah kehancuran suatu bangsa,” ujarnya.
Jadi perang kita bukan lagi dalam artian fisik, jelas Nopian, tapi perang merusak. Merusak bangsa, merusak generasi muda, merusak alam fikiran kita, sehingga sumber daya anak muda sebagai generasi penerus bangsa menjadi lemah dan tak berdaya.
“Perang antar negara bukan lagi dengan perang mengangkat senjata, tapi perang pengaruh, perang merusak tatanan bangsa, perang merusak budaya, perang merusak generasi muda,” pungkasnya.
Untuk itu, Sekda Nopian berharap kepada generasi bangsa, anak-anak muda khususnya yang telah tergabung dalam Satgas Anti Narkoba dapat menjadi agen perubahan serta ujung tombak dalam mencegah generasi muda terjerumus Narkoba hingga ke pelosok-pelosok desa.
Rencananya hari ini sebanyak 40 orang anggota SANS beserta 5 orang pendamping akan menuju Provinsi Yogyakarta selama satu minggu (01-08/7) dalam rangka persiapan pembentukan SANS di Provinsi Yogyakarta. (rls)