Bengkulu. Jurnalisbengkulu.com – ‘’Kita bukan hanya mempelajari dunia, tetapi kita juga dapat mempelajari ilmu akhirat. Manusia ‘buta’ jika hanya memiliki ilmu dunia. Jadi seharusnya kita dapat menyeimbangkan kedua ilmu tersebut,’’ kata Yuyun Nurulfita, Selasa (4/8/2020).
Pendapat di atas dinyatakan Yuyun –demikian ia biasa disapa- tentang manfaat yang dirasakan selama belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Ja-alHaq di Kelurahan Muara Dua Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.
‘’Selesai pendidikan dasar, saya melanjutkan belajar di Madrasah Tsanawiyah Ja-alHaq tahun 2014 dan lulus Madrarah Aliyah Ja-alHaq tahun 2020,’’ cerita Yuyun.
Gadis 18 tahun anak pertama pasangan Nur Rohim dan Fitri Yana ini menjelaskan, ia belajar di Ponpes karena ingin lebih mendalami ilmu agama Islam agar tidak ‘buta’ ketika hidup di dunia dan selamat ketika di akhirat kelak.
‘’Kita harus sabar agar tetap betah belajar di Ponpes karena ilmu yang didapatkan akan sangat bermanfaat untuk masa depan,’’ ungkap Yuyun yang bercita-cita menjadi entrepreneur.
Selama di Ponpes, santriwati dari Kabupaten Seluma ini pernah menjadi juara lomba cipta dan baca puisi tingkat Kota dan Provinsi Bengkulu antar Pondok Pesantren.
Berikut salah satu puisi ciptaan Yuyun Nurulfita:
ANGAN YANG MEMBELENGGU
Terdiam berfikir pilih
Jalan beranting, ujung tak kasat
Lambaian lembut hasil jerih
Menentukan garis sampai akhir hayat
Apa yang menjadi beban..
Sesuka ku di mana ingin berjalan
Sebab aturan yang ku genggam erat
Halusinasi sebagai tambat
Akankah semua menjadi realita
Atau malah angan belaka
Ingin ku genggam bara
Karna tulang tertusuk hawa
Namun apalah daya
Rasa perih di kemudian masa
Mengurungku jemput fatamorgana
Demi kebahagiaan sesungguhnya
‘’Saya juga pernah meraih juara 2 lomba lari 400 meter dan juara 2 storytelling di Ponpes Ja-alHaq,’’ pungkas pemilik prinsip hidup ‘Anda adalah apa yang anda fikirkan’ yang ingin kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Semoga terwujud. Aamiin.
Penulis: Adi HFA
