Diduga Matreal Siring Pasang DD Kepahyang Menyalahi Aturan

Kaur, jurnalisbengkulu.com – Realisasi Dana Desa (DD) Kepahyang, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur tahap dua, melalui anggaran APBN 2019 membangun siring pasang dan plat Duecker. Dengan teknis konturuksi memakai beton cor, Diduga matreal yang digunakan tidak sesuai dengan aturan atau RAB Standar Nasional Indonesia (SNI) Kabupaten Kaur. Pasalnya, matreal yang digunakan bangunan tersebut memakai pasir campur batu (sirtu) atau krokos.

Jumlah pagu dana untuk tahap dua Rp 554.939.000,- dengan volome bangunan 686 meter.

Dalam pekerjaan ini juga harus dipertanyaan. Darimana dana untuk rabat beton bahu jalan, sedangkan kegiatan tersebut hanya dua item siring pasang dan Plat Duecker.

Disisi lain pendamping Desa Kepahyang, Kecamatan tetap Kabupaten Kaur, Saipul, menjelaskan, matrealnya sudah pas atau sudah masuk kategori untuk bangunan jenis rabat beton.

“Ya saya rasa matreal yang digunakan ini sudah pas atau sudah termasuk kategori untuk bangunan beton cor,” tuturnya pada wartawan di lokasi kegiatan Jum’at (16/08/2019).

Ditempat yang sama, salah satu warga Desa Kepahyang Thamrin mengaku ditunjuk untuk mengawasi kegiatan tersebut, mengatakan, untuk tenaga harian termasuk dirinya di gaji sebesar Rp 85.000/hari.
Sedangkan untuk teknis pemasangan mal dan operator molen. Kepala desa setempat menggunakan tenaga dari luar desa.

“Kita disini sebagai pekerja sekaligus ditunjuk sama Kepala Desa untuk mengawasi dalam kegiatan ini. Sedangkan untuk tenaga teknis kades ngambil dari luar. Ya seperti masang papan mal dan operator molen sebanyak tiga orang selebih tenaga kerja dari warga Desa Kepahyang sendiri, ya maklum saja pak warga kami bayak tidak tau untuk menjalankan molen atau masang papan mal,” ungkapnya sembari tersenyum kepada awak media di tempat yang sama.

Dilain waktu dan tempat terpisah, Mas Agus, begitu nama panggilannya membenarkan bahwa untuk bagian teknis pak kades, memakai jasa dari kita dan ada 6 orang dari kita tenaga kerjanya 3 orang untuk molen dan teknis pemasanga papan mal, 3 orang lagi untuk finising dan sewa molen itu satu harinya Rp 250.000.

Mas Agus juga merasa kesal saat di tanya soal berapa banyak matreal yang di gunakan dan berapa harga satuan krokos.

“Untuk tenaga kerjanya ada 6 orang. 3 orang untuk operator molen sekaligus teknis pemasangan papan mal, 3 orang lagi untuk finising dan kalau molen itu memang dari kita dan sewanya 250.000/hari. Ya tapi kamu ini aneh, kok nanya berapa saya jual matreal kesana, dan berapa kubik jumlah matrealnya, itukan urusan busines yang jelas kita cari duit,” ucapnya saat ditemui di kediamannya Desa Bandar, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur Senin (20/08/2019).

Selain itu, mas agus juga mengatakan bahwa malam hari warga juga masih kerja.

“Malam juga kerja karna warga yang kerja di PT CBS mau ikut juga kerja. Dan hanya malam mereka bisa bekerja, siang mereka kerja di PT tersebut,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan Ismail Kepala Desa Kepahyang, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur. Awak media kesulitan untuk konfirmasi karna beliau jarang dirumah.[SUMANTRI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *