Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan III 2023 hanya tumbuh 3.96 persen yoy atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4.50 persen yoy. Hal itu tentu saja harus menjadi catatan di tahun politik.
Bank Indonesia (BI) menyebutkan penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2023 didorong oleh normalisasi level konsumsi masyarakat pasca berlalunya HBKN di triwulan II, kondisi geopolitik global yang belum mereda, dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang.
“Alhamdulillah masih di wilayah optimistis, memang ada kecenderungan konsumen terhadap kondisi ekonomi menurun, karena utamanya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ke depan, tapi sampai akhir 2023 (diprediksi) tetap optimis,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana, di Gedung Bank Indonesia Bengkulu, Kamis (09/11).
Sementara itu diharapkan triwulan IV 2023, ujar Darjana, konsumsi Bengkulu akan lebih baik mengingat adanya hari besar nasional, tahun baru dan libur sekolah.
“Selain itu, konsumsi juga akan terdorong lebih baik mengingat dalam masa pemilu sektor UMKM akan terdorong naik dengan adanya permintaan yang berhubungan dengan pemilu seperti percetakan (alat peraga kampanye) serta makan dan minum,” ucapnya.
Dari pemaparan, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menyebutkan perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan III 2023 masih dicatat tumbuh positif sebesar 3,96 persen (yoy) meski terkontraksi dibandingkan dengan triwulan II 2023.
“Ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan III-2023 terhadap triwulan III 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 3,96 persen (yoy),” kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal. (Saprian Utama SH)