Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Sebagai wujud mengenang para pahlawan dan membangkitkan lagi sikap nasionalisme serta mengingatkan kembali bahwa di Provinsi ini tempat kelahiran penjahit pertama sang saka merah putih yaitu Ibu Fatmawati Soekarno dan di provinsi ini juga ada salah satu bangunan benteng terbesar dia Asia, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu melaksanakan kirab bendera Merah putih, di Benteng Marlborough, Minggu, 13/08/2023.
Kirab bendera yang diikuti oleh ribuan masyarakat Provinsi Bengkulu ini disertai dengan pembagian 10 juta Bendera oleh Gubernur Bengkulu bersama Forkompinda, dan OPD di Provinsi Bengkulu serta ini juga sebagai rasa semangat dalam menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia.
Dalam kegiatan ini dilakukan konfigurasi angka 78 oleh siwa dan siswi SMA yang dipusatkan di dalam Benteng Marlborough serta pembagian ribuan bendera merah putih kepada masyarakat.
Adapun rute kirab dimulai dari Benteng Marlborough, melewati Pasar Barukoto, Balai Raya Semarak hingga sampai di Gedung Kantor Pos Lama Bengkulu dengan ditandai penaikan bendera merah putih.
Gedung Kantor Pos Lama yang dibangun pada masa Kolonial Inggris tahun 1817 ini mempunyai nilai sejarah penting pada awal kemerdekaan Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu.
Pada halaman depan sebelah kiri gedung kantor berdiri tiang bendera. Sejarah mencatat bahwa pada tiang itulah sang saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan di Bumi Rafflesia setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
“Spiritnya bagaimana semangat juang pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu tetap tumbuh menyala, di setiap sanubari masyarakat Indonesia juga masyarakat Bengkulu,” semangat Gubernur Rohidin.
Semangat nilai-nilai nasionalisme dan cinta akan NKRI tambahan Gubernur Rohidin, harus terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada generasi muda para penerus bangsa.
“Merah putih menjadi simbol yang luar biasa, menjadi pemersatu juga simbol kedaulatan bangsa, ini harus tetap menyala, tetap kita jaga, kita wariskan kepada generasi-generasi berikutnya,” semangat Gubernur Rohidin.
Sementara itu Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Bengkulu Zulkarnain, menuturkan kegiatan ini sangat positif dan luar biasa untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
Peringatan 17 Agustus 1945 ini memiliki latar belakang sejarah bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia pun mengapresiasi pembagian bendera kepada masyarakat, di mana masih ada saja masyarakat yang tidak memasang bendera, untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
“Melalui pembagian bendera merah putih yang dimotori oleh pak Gubernur, ini menunjukkan bahwa masyarakat kita mau menunjukkan rasa nasionalismenya yang tinggi dengan memasang bendera merah putih di rumahnya masing-masing, jangan sampai dianggap kita tidak memasang bendera merah putih menolak NKRI,” pungkas Zulkarnain.
Selain itu sesekali Gubernur Bengkulu menyapa warga yang tidak mengibarkan bendera, salah satunya Seperti Ibu Eva dan Kusneti yang ada di RT 4, RW 02, Kelurahan Malabero. Keduanya mengaku malu, karena pemberian bendera tersebut juga merupakan salah satu teguran halus yang dilayangkan oleh Gubernur Bengkulu.
“Bisa dapat Bendera dari Pak Gubernur senang tapi agak-agak malu juga sih. Karena ditegur sama orang nomor satu di Bengkulu,” ujar Eva.
Reporter : Saprian Utama SH