Seluma, jurnalisbengkulu.com- Setelah beberapa bulan sebelumnya, karyawan ptpn7 unit usaha padang pelawi, Kecamatan sukaraja Kabupaten Seluma, akan melakukan unjuk rasa menuntut hak gaji mereka yg menjadi kewajiban untuk di bayar mulai bulan oktober kemarin. Rabu, (12/12) sekitar pukul 12.00 wib.
General manager ptpn 7 unit usaha padang pelawi, Hendra Putra melakukan mediasi mengingat hal yang tidak diingkan. Pihak manager langsung dengan penyadap, terutama karyawan borongan (PB74). Karyawan PB 74 tersebut menuntut hak gaji mereka yg belum dibayar, di Afdeling 2 Telaga Putih.
Dalam pertemuan ini, Hendra selaku manajer PTPN VII Padang Pelawi meluruskan permasalahan mengenai pembayaran gaji yang dilakukan secara bertahap untuk bulan Oktober dan November yang baru dibayar Rp 500 ribu/bulannya yang seharusnya dibayarkan Rp 1,8 per bulannya sesuai dengan banyaknya hari pekerja borongan yang hadir.
Disamping itu, pembayaran gaji seperempatnya terjadi keterlambatan uang yang masuk dari PTPN VII Lampung ke PTPN VII Padang Pelawi.
“Gaji mereka baru kita bayar Rp.500 ribu dari yang seharusnya, karena keterlambatan uang yang masuk dari PTPN VII Lampung”, Tegas Hendra.
Selain itu, Hendra menjelaskan tentang masalah umum yang dialami pihak PTPN VII seluruh Indonesia untuk harga jual industri dunia yang mengalami penurunan harga komoditas, seperti karet dan sawit, sehingga pihak PTPN VII PAWI mengalami kerugian yang drastis pada tahun 2018 ini.
Untuk memenuhi tuntutan pembayaran pekerja borongan tiap bulannya, pihak Managemen PTPN VII PAWI harus menyiapkan dana hampir mencapai Rp 1,5 Milyar. Masalah pembayaran gaji pekerja borongan PB 74 yang dilakukan pertahap oleh Pihak PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.
Menindaklanjuti perkara ini, pihak PTPN VII masih terus melakukan koordinasi dengan pihak pusat untuk menyelesaikan permasalahan agar tidak terjadi seperti ini.
“Kami akan terus berkoordinasi ke pusat terkait permasalahan ini,” ungkap Hendra.
Sementara itu, pekerja borongan PB 74 yang enggan disebutkan identitasnya mengusulkan untuk menutupi gaji mereka yang belum dibayar, yaitu mendesak pihak PTPN VII Padang Pelawi untuk menyisihkan hasil sadap karet perharinya, sebagai pengganti gaji mereka, karena mengingat kebutuhan keseharian yang bermacam2.
Disisi lain, Hendra juga berharap, dengan memasuki tahun 2019 nantinya, PTPN 7 padang pelawi bisa kembali bangkit lagi. (wahyu)