Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Mendorong Peran Kampus dalam Pemilihan Pemimpin yang Berkualitas

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, M.AP., menekankan pentingnya peran kampus sebagai tempat bagi kaum intelektual. Saat berdialog dengan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu, Dempo berbicara tentang peran kampus dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang cerdas, berkualitas, dan berintegritas.

“Agar masyarakat tidak memilih seperti memilih kucing dalam karung, karena terpesona dengan bungkus cover orang, baliho, spanduk, atau oleh-oleh sembako, tetapi tidak memiliki kemampuan,” ungkap Dempo selama dialog tersebut.

Dempo menyoroti pentingnya peran kampus dalam mengubah pola pikir masyarakat terutama dalam Pemilu. Beliau menyatakan bahwa ketika masyarakat salah menentukan pilihan, hal tersebut akan berdampak pada kemajuan bangsa. “Kampus memiliki kontribusi besar dalam mengawal menjadikan masyarakat pemilih yang cerdas,” tambahnya.

Namun, dalam dialog tersebut, mahasiswa menyampaikan aspirasi untuk melarang peserta pemilu melakukan kampanye di dalam kampus, termasuk calon presiden-wakil presiden dan calon legislatif (caleg). Mahasiswa khawatir kampanye di dalam kampus dapat menimbulkan perpecahan sesama mahasiswa, terutama jika ada dosen yang mempengaruhi mahasiswa ke calon kandidat tertentu dalam pemilu.

Dempo mengakui bahwa undang-undang pemilu membolehkan kampanye di kampus, namun dengan syarat tertentu. Kampanye harus mengikuti aturan, tidak boleh membawa atribut, nomor urut, atau partai, dan harus memiliki izin dari KPU, Bawaslu, dan lembaga pendidikan terkait. “Perlu dipahami bahwa kampus bukan sebagai tempat kampanye, tapi sebagai wadah pendidikan politik untuk memberikan pencerahan kecerdasan bagi masyarakat kampus,” paparnya.

Juru bicara mahasiswa Ilmu Komunikasi Unived Bengkulu, Dwinkasadi, menegaskan penolakan terhadap kampanye di dalam kampus karena berpotensi menyebabkan perpecahan di antara mahasiswa dengan pilihan berbeda. “Perbedaan pilihan akan membuat mahasiswa berselisih,” ujarnya. Pihaknya juga mencatat beberapa upaya kampanye di dalam kampus, seperti pemasangan spanduk di area Kampus Unived Bengkulu.(Saprian Utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *