Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Dalam upaya mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan daerah. Gubernur Rohidin Mersyah memberikan bantuan kepada beberapa kelompok nelayan di Provinsi Bengkulu.
Pemberian bantuan ini mencakup alat tangkap bagi nelayan, mesin tempel, GPS, peralatan tangkap nelayan di khusus Enggano selain itu pemberian legalitas bagi kelompok nelayan. Kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Senin (9/10/23)
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu para nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan mereka serta memperbaiki kondisi ekonomi nelayan di Bengkulu,” ungkap Rohidin saat memberikan sambutan.
Selain pemberian bantuan ini, Gubernur Rohidin Mersyah juga menyoroti pentingnya memperkuat kelembagaan dalam komunitas nelayan.
“Perlunya organisasi nelayan terdaftar secara formal dengan akta notaris. Karena dengan memiliki kelembagaan yang resmi, para nelayan dapat mengikuti program dari pemerintah dan mendapatkan perlindungan hukum dari berbagai masalah yang mungkin timbul,” tambahnya.
Gubernur Rohidin Mersyah juga memerintahkan kepada DKP untuk memberikan evaluasi berkala terhadap program bantuan yang disalurkan kepada nelayan.
“Kami harapkan ada evaluasi secara rutin, setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten serta pihak terkait. Hal ini penting untuk memastikan bahwa peralatan yang disalurkan benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat nelayan,” jelasnya.
Selain itu, Rohidin Mersyah menegaskan perlunya pemerataan program bantuan kepada semua kelompok nelayan di Bengkulu.
“Tujuannya adalah mencegah terjadinya pemberian bantuan yang tidak merata kepada kelompok nelayan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi menyampaikan bantuan yang diserahkan hari ini berupa 41 unit mesin tempel, 14 unit ketinting, perlengkapan nelayan berupa life jacket, head lamp, handy talky, kamera digital, GPS (Global Positioning System), teropong binocular dan 50 dokumen legalitas kelompok nelayan dengan total dana 1,5 miliar bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023.
“Kami imbau pergunakan alat ini sebaik-baiknya, jangan dipindahtangankan, apalagi di jual. Karena ini untuk membantu masyarakat untuk menjadi sejahtera,” simpulnya. (Saprian Utama, SH)