Cafe Literasi dan Ruang Podcast: Wadah Baru Menumbuhkan Minat Baca dan Budaya Literasi

Bengkulu, jurnalisbengkulu.com – Inovasi dalam dunia literasi semakin berkembang pesat dengan adanya Cafe Literasi dan Ruang Podcast yang menjadi ruang alternatif bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengembangkan minat baca dan menanamkan budaya literasi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, mengungkapkan bahwa Cafe Literasi merupakan salah satu terobosan kreatif yang layak mendapat dukungan untuk meluaskan akses literasi di luar institusi perpustakaan formal. Menurutnya, Cafe Literasi bukan sekadar tempat untuk menikmati kopi, melainkan juga merupakan ruang yang menyediakan kesempatan untuk belajar, berdiskusi, dan menginspirasi masyarakat, terutama kaum muda, untuk lebih mencintai dunia literasi.

Dalam pernyataannya, Meri Sasdi menegaskan bahwa upaya seperti Cafe Literasi adalah langkah positif dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas literasi di Bengkulu. Dengan membawa literasi keluar dari batas-batas perpustakaan tradisional, Cafe Literasi membuka peluang bagi masyarakat dari berbagai kalangan untuk terlibat dalam aktivitas literasi tanpa merasa terbatas oleh konsep-konsep yang kaku.

Tak hanya Cafe Literasi, Ruang Podcast juga menjadi wadah yang menarik untuk menghidupkan minat baca dan literasi di era digital ini. Melalui siaran podcast, informasi dan cerita dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan inovatif, menjangkau pendengar dari berbagai lapisan masyarakat. Ruang Podcast memberikan kebebasan bagi individu untuk berbagi cerita, gagasan, dan pengetahuan secara luas, sehingga memperkaya khazanah literasi dalam berbagai bentuk.

“Dengan adanya Cafe Literasi dan Ruang Podcast, diharapkan generasi muda akan semakin terdorong untuk membaca, menulis, dan mengembangkan kreativitas mereka dalam ranah literasi. Langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun masyarakat yang memiliki karakter literasi yang kuat dan mampu beradaptasi dengan dinamika zaman,” harap Meri Sasdi.(ADV/m4)